Bandung (BRS) – Satu bulan jelang akhir tahun 2021, Kebun Binatang Bandung mendapat penghuni baru, yaitu dua ekor anak Singa yang lahir pada 28 November 2021.
“Alhamdulillaah, Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoological Garden kini mendapat penghuni baru. Dua anak Singa. Satu jantan dan satu betina,” ucap Humas Kebun Binatang Bandung, Sulhan Syafi’i kepada Sonora Bandung, Senin (3/1/2022).
“Sengaja baru kami info dan hadirkan di awal tahun ini, tepatnya tanggal satu kemarin. Selain sebagai hadiah fantastis bagi kami, juga semoga bisa jadi daya tarik bagi masyarakat untuk datang berlibur ke Kebun Binatang Bandung,” ucapnya lagi.
Kedua anak Singa ini, lanjut Sulhan, lahir dalam kondisi yang sangat sehat dari pasangan Singa bernama Tera dan Melin yang berusia 12 tahun.
“Keduanya sangat sehat. Kami beri nama Baha untuk yang jantan, dan Gia untuk yang betina. Jadi kalau disatukan menjadi BAHAGIA, jadi kami merasa bahagia dengan kehadiran kedua anak singa di Kebun Binatang Bandung. Dan, pengunjung juga sangat tertarik melihat Baha dan Gia,” imbuhnya.
“Sejak lahir, Baha dan Gia ini tidak pernah ditangani oleh Animal keeper. Bahkan tidak pernah disentuh, langsung dirawat oleh induknya, bahkan langsung disusui dan diajak bermain,” paparnya.
Kehadiran dua bayi Singa ini, kata Sulhan, menjadi pelengkap koleksi hewan di Kebun Binatang Bandung. Pasangan Singa ini diletakkan di eksibit, sebelah Cafe Simba yang bertemakan zona Afrika.
“Di sini juga pengunjung bisa melihat singa-singa tersebut sambil makan dan minum di kafe tanpa harus merasa takut,” ucap Sulhan.
Sementara itu, menurut dokter hewan Kebun Binatang Bandung, drh. Dedi Tri Sasongko, pihaknya memberikan pakan terbaik untuk Melin, sang induk Baha dan Gia.
“Kami berikan pakan terbaik buat sang induk agar mereka mendapatkan susu kualitas terbaik juga selama anaknya belum bisa makan daging atau makanan lainnya,” ucap Dedi.
Di akhir, Sulhan mengatakan, Kebun Binatang Bandung terbuka untuk umum dengan harga tiket masuk Rp.50.000,-
“Kami buka setiap hari dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, dan tentunya dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Selain itu, kami pun masih membatasi jumlah pengunjung, yaitu hanya 50 persen saja atau sekitar 2000 pengunjung,” pungkas Sulhan.