Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Dewi Kaniasari, Senin, mengatakan tren wisata halal mulai berkembang seiring dengan meningkatnya populasi muslim dunia.
Dia mengatakan meningkatnya populasi muslim yang berusia muda, berpendidikan, dan memiliki jumlah pendapatan yang tinggi membuat industri pariwisata muslim menjadi salah satu target.
“Wisata halal sebenarnya tidak jauh berbeda dengan wisata pada umumnya. Wisata halal merupakan konsep wisata yang memudahkan wisatawan muslim untuk memenuhi kebutuhan berwisata mereka,” kata Kenny, sapaan Dewi Kaniasari.
Menurut Kenny, hadirnya wisata halal Kota Bandung akan meningkatkan wisatawan yang datang ke Bandung. Targetnya, hingga tahun 2019, sebanyak lima juta wisatawan datang ke Kota Bandung.
“Dengan lahirnya wisata halal, maka peningkatan wisatawan yang datang pun semakin banyak. Ini menjadi salah satu destinasi baru di Indonesia,” kata Kenny.
Dia mengungkapkan sebagai ibu kota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung telah memiliki kelengkapan produk wisata 3A (atraksi, aksesibilitas, dan amenitas).
Pertama atraksi, Kota Bandung sudah melakukan berbagai macam hal mengenai kegiatan pariwisata.
Kedua, aksesibilitas, wisatawan dengan mudah dapat mengakses ke Kota Bandung, karena Kota Bandung memiliki bandara internasional, terminal dan pul travel.
Terakhir, amenitas, bahwa Kota Bandung banyak berbagai macam pilihan untuk tempat menginap yaitu hotel dan sebagainya. Di samping itu juga restoran maupun tempat makan tersedia beraneka ragam.
“Insya Allah dengan sudah adanya 3A ini, Kota Bandung bisa menghadirkan wisata halal,” ujar Kenny.
Untuk wisata halal, Lanjut Kenny, Kota Bandung akan memprioritaskan kuliner bersertifikat halal, fesyen, dan tempat ibadah (wisata religi).
Menurutnya, Kementrian Pariwisata??telah mendorong Pemerintah Kota Bandung agar memiliki paket wisata hahal.
“Paket ini menjadi lebih mudah di kala para wisatawan ingin mengunjungi berbagai macam tempat,” katanya.
Pihaknya berharap, tujuan Kota Bandung memiliki wisata halal, maka harus diimbangi dengan penjualan (selling) yang menarik, karena branding saja dianggap tak cukup.
“Dengan giat kita melakukan branding dan selling, maka ke depannya wisatawan yang datang ke Bandung semakin banyak,” kata Kenny.