Bekas lokasi prostitusi Saritem di Kota Bandung hingga kini terus menggeliat. Padahal, Pemerintah Kota Bandung bersama aparat kepolisian telah menutup lokasi prostitusi tersebut pada Mei 2015 lalu.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan bahwa Saritem secara resmi telah ditutup. Namun, dia tak menampik bahwa praktik bisnis birahi masih terus berlangsung.
“Dari dulu sudah sampaikan, Saritem itu sudah ditutup secara resmi. Sama seperti penataan PKL, ada sekian persen yang suka ‘nyuri-nyuri’,” ucap Emil, sapaan akrabnya, di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa (16/2/2016).
Jika memang praktik prostitusi masih berlangsung, lanjut Emil, dia meminta agar pihak kepolisian lebih konsisten dalam menegakkan aturan.
Pada Mei 2015, kawasan prostitusi Saritem yang berlokasi di Jalan Gardujati, Kecamatan Andir, Kota Bandung, bergejolak seusai razia besar-besaran yang dilakukan Pemkot Bandung dan kepolisian.
Pemkot Bandung sempat mewacanakan Saritem bakal diubah menjadi pasar. Untuk menanggulangi gejolak sosial, Pemkot Bandung pun bakal membuat satuan tugas (satgas). Namun, hingga kini, upaya tersebut jalan di tempat.
“Terakhir bersama kepolisian kan sudah digerebek, sudah dikunci, jadi kalau masih begitu lagi saya akan coba koordinasi dengan kepolisian supaya ada konsistensi dalam menegakkan aturan di sana,” katanya. (kmp)
© Bandung Juara