Sukabumi (BRS) – Dalam Kunjungan Kerja (Kunker) nya ke Sukabumi pada 8 Januari 2022 lalu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil memberikan bantuan perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) bagi lima daerah, yaitu Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kabupaten Cianjur.
“Di Kabupaten Sukabumi sendiri ada 2.386 rutilahu yang mendapat bantuan, dan bantuan lain juga diberikan Pak Gubernur diantaranya berupa perahu yang diperuntukkan bagi anak-anak sekolah untuk menyeberang di Sungai Cikaso Kabupaten Sukabumi,” ucap Ketua Umum Jabar Quick Response (JQR) Bambang Trenggono, dalam siaran pers yang diterima Redaksi, Senin (24/1/2022).
“Perahu tersebut akan diperuntukkan bagi 70 murid SDN Ciloma untuk belajar di sekolah. Setiap hari mereka harus menumpang perahu kayu yang lewat untuk pulang dan pergi ke sekolah. Sungai Cikaso adalah satu-satunya akses menuju sekolah yang berlokasi di kampung Ciloma Desa Cibitung Kecamatan Cibitung Kab. Sukabumi,” papar Bambang.
Bambang melanjutkan, tidak hanya jarak dan akses menuju sekolah yang menjadi hambatan, habibat buaya di wilayah sungai juga menjadi ancaman tersendiri bagi murid-murid sekolah yang setiap hari harus berangkat menyeberangi sungai tersebut.
Menurutnya, pemberian perahu antar jemput murid SDN CIloma Sukabumi merupakan bukti kepedulian Gubernur Ridwan Kamil terhadap warganya.
“Pak Gubernur berusaha sekuat tenaga ingin mewujudkan semua harapan warganya khususnya kebutuhan kebutuhan primer atau dasar,” ucap Bambang.
Bambang mengatakan, sebelumnya SDN Ciloma ini jarang mendapatkan perhatian, sebab akses dan jarak yang sangat jauh. Namun hal ini, bagi Gubernur, harus jadi prioritas, agar diperlakukan secara adil.
Sementara itu, Kordinator operasional JQR, Irvan Hilmy mengatakan, SDN Ciloma tersebut letaknya di pinggir Sungai Cikaso dekat dengan muara laut kidul.
“Perjanan dari dermaga Cikaso sekitar 1 jam dengan menggunakan perahu mesin atau sampan. Sedangkan para siswa siswi yang bersekolah di SD Ciloma mayoritas menyebrang Sungai Cikaso pulang pergi dikarenakan letak sekolah SD Ciloma bersebrangan dengan tempat tinggal mereka,” ungkap Irvan.
“Sekolah sendiri belum memiliki alat transportasi perahu, sehingga murid harus menunggu perahu lain yang melintas dan memiliki tujuan yang sama, tidak jarang siswa pun sering kesiangan. Siswa yang berasal dari Desa Sumberjaya (sebrang sekolah) pun juga harus menyebrang menggunakan perahu warga,” ujar Irvan.
Menurutnya, JQR bersama WeCare.id segera merespons setelah menerima laporan dari masyarakat dengan melaksanakan proses survey. Memastikan kebenaran informasi sekaligus menggali data kebutuhan di lokasi. Dari hasil survey itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan JQR untuk memberikan bantuan perahu antar jemput untuk para murid di SDN Ciloma.
Irvan juga mengatakan, masyarakat di sekitar SDN Ciloma mayoritas berprofesi petani, dan sebagian penyadap gula merah. Diwaktu tertentu musim ikan masyarakat memanfaatkan sumber daya sungai untuk menangkap ikan, udang, dan impun untuk dikonsumsi dan sebagian di jual untuk kebutuhan sehari-hari.