Bandung (BRS) – Menyikapi hasil evaluasi pelaksanaan Musim Mudik dan Balik Lebaran 2022 di Jawa Barat (Jabar) terkait adanya lonjakan kunjungan wisatawan lokal pada beberapa obyek wisata favorit, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, PT. Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita), siap untuk berkolaborasi dalam pengembangan sarana dan prasarana objek-objek wisata.
“Pada dasarnya kami siap untuk berkerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan potensi-potensi wisata, baik sarana maupun prasarananya,” ucap Pimpinan Divisi Sekretaris Perusahaan dan Hukum PT Jaswita Jabar, Niana di Bandung, Rabu (26/5/2022).
“Memang saat libur lebaran kemarin, masyarakat hanya terfokus di objek-objek wisata yang itu-itu saja, sehingga membludak dan berdampak pada kepadatan,” tuturnya.
Niana juga mengatakan, PT. Jaswita Jabar sendiri saat ini tengah mengatur strategi dalam upaya pengembangan potensi wisata di objek wisata yang masuk dalam pengelolaannya.
“Saat ini pandemi melandai, kami tancap gas dalam pengembangan potensi-potensi wisata. Agar nantinya masyarakat memiliki pilihan lokasi saat akan berwisata,” kata Niana.
“Seperti halnya Hejo Forest. Ini tengah kami kembangkan, kami revitalisasi dengan berbagai objek pendukung. Biar nantinya masyarakat yang datang ke sana tidak perlu kemana-mana. Semacam one stop shopping lah, jadi semua ada di sana,” ungkap Niana.
Diketahui, PT. Jaswita Jabar, dalam salah satu rencana kerjanya adalah renovasi atau revitalisasi dan pengelolaan Hejo Forest di Ciwidey Kabupaten Bandung.
“Proses pengembangan Hejo Forest ini sekarang sudah 70 persen. Ini adalah sebuah destinasi wisata yang tergolong baru dan menyajikan berbagai nuansa alam dan pegunungan, seperti berkemah maupun pemandian air panas,” papar Niana.
“Di kawasan ini nantinya pengunjung dapat merasakan sejuknya udara Ciwidey sekaligus merasakan pengalaman berkemah dengan fasilitas yang lengkap. Kita siapkan glamping (glamour camping), gerai makanan dan perlengkapan, lalu wisata air panasnya kita siapkan juga,” imbuhnya.
Selain itu, di Hejo Forest pun disediakan ruang pertemuan dengan kapasitas yang besar.
“Bisa untuk semacam rapat, seminar atau game indoor gitu. Kami juga punya camper van yang disewakan,” ucapnya.
Niana mengatakan, meski pengembangan Hejo Forest belum 100 persen, masyarakat sudah banyak yang memanfaatkannya.
“Sudah banyak juga yang datang ke sana, ada yang sebatas untuk foto-foto, ngabotram atau makan-makan saja, tapi ada juga yang datang untuk family gathering,” kata Niana.
“Semoga sebelum akhir tahun, Hejo Forest ini siap 100 persen agar dapat menjadi destinasi favorit masyarakat khususnya warga Jabar,” pungkasnya.