CIKARANG PUSAT – Penjabat Bupati Bekasi, Dani Ramdan didampingi Kepala Dinas Kesehatan dr Sri Enny Mainiarti, dan Kepala Puskesmas Lemahabang, dr Erni Herdiani mengikuti penjurian sekaligus mempresentasikan secara virtual inovasi pelayanan publik bernama Pancoranmas (Pantau Corona Bersama Masyarakat) yang digagas Puskesmas Lemahabang dalam acara final top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Kemenpan-RB yang diselenggarakan secara nasional, di Ruang Command Center Diskominfosantik Kabupaten Bekasi, pada Kamis, (30/06/2022).
Dani Ramdan mengatakan inovasi yang digagas oleh Puskesmas Lemahabang ini akan diangkat menjadi program tingkat Kabupaten Bekasi agar dapat diterapkan di semua Puskesmas se-Kabupaten Bekasi.
“Namanya tetap Pancoranmas tapi dimodifikasi yang tadinya Pantauan Corona, menjadi pantauan Komorbid, jadi semua penyakit yang saat ini menjadi ancaman bagi masyarakat akan kita pantau dengan sistem Pancoranmas yang digagas Puskesmas Lemahabang,” terangnya usai mempresentasikan dan berdialog dengan para juri nasional KIPP.
Menurut Dani Pancoranmas di lingkungan dunia kesehatan, telah beberapa kali diangkat dalam seminar tingkat nasional dan mendapat apresiasi positif dari kalangan dunia kesehatan.
“Sekarang dengan tembusnya final kompetisi inovasi di tingkat nasional ini juga apresiasi, bahwa Kementerian PAN RB juga menilai ini inovasi menarik, baik dan merupakan prestasi,” tuturnya.
Dani berharap hasil penjurian dari inovasi Pancoranmas ini bisa tembus Top 45 terbaik ke depannya, juga mampu menjadi strategi yang jitu dalam meningkatkan derajat kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Bekasi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, dr Sri Enny Mainiarti menjelaskan melalui inovasi Pancoranmas yang awalnya Pantau Corona bersama masyarakat nantinya akan menjadi Pantau Komorbid bersama masyarakat menyusul melandainya angka Covid-19 di Kabupaten Bekasi dengan alasan penyakit Komorbid tersebut sering luput dari pantauan.
“Komorbid ini adalah penyakit penyerta lainnya yang kadang tidak terpantau, tapi sekarang masyarakat bersama-sama bisa melaporkan kalau ada kondisi yang emergency seperti kondisi Corona, caranya sama semua,” jelas dr Sri Enny.
Enny menuturkan proses pemberdayaan terhadap masyarakat yang dilakukan oleh Puskesmas Lemahabang yang berkolaborasi dengan semua sektor harus tetap berkelanjutan.
“Itu membantu pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, dan juga penting untuk keberhasilan program kesehatan,” tandasnya.
Program Pancoranmas yang akan dicanangkan ke seluruh Puskesmas di Kabupaten Bekasi ini terang dr Sri Enny tengah dibuatkan dasar hukum berupa Peraturan Bupati agar dapat berlaku.
“Harus dilaksanakan oleh semua Puskesmas, karena Komorbid kan tidak cuma di Lemahabang, tapi semuanya harus melaksanakan,” tandasnya.
Selain itu Kepala Puskesmas Lemahabang dr Erni Herdiani menerangkan gagasan Pancoranmas merupakan hasil dari berbagai upaya di Puskesmas pada saat Pandemi Covid-19 melonjak di tahun-tahun sebelumnya yang efektif dan efisien dalam menekan angka Covid-19 di masyarakat di wilayah kerjanya.
“Alhamdulillah dengan tim saya kita melakukan analisis masalah ketemulah ini salah satunya,” ungkapnya.
dr Erni menambahkan pada awal Covid-19 terjadi timnya masih melakukan dengan cara manual, tetapi kemudian dia bersama tim menemukan inovasi dengan mengaktifkan pelayanan dan pantauan secara online kepada masyarakat.
“Dengan jasa online, Call Center 24 jam, kemudian Google form, kita menggunakan itu, jadi masyarakat saat ada pasien Covid-19 tidak melapor ke petugas tapi langsung ke dalam sistem, setelah masuk langsung kita respons kurang dari 24 jam, langsung kita tangani,” tuturnya. (*)